GAMBARAN STRES KERJA PADA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP JIWA RUMAH SAKIT KHUSUS DAERAH PROVINSI SULAWESI SELATAN
Abstract
Perawat membutuhkan tempat kerja dengan suasana yang baru, area kerja yang berantakan membuat perawat kadang merasa pusing, serta merasa kurang jelas terhadap apa yang harus ia capai dalam pekerjaannya dan juga bingung saat ingin memulai tugas yang baru dan kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya stress pada perawat sendiri apabila pemahaman terhadap koping individu kurang . Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran stres kerja yang dialami perawat di ruang rawat inap jiwa di RSKD Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2019. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan deskripfif. Populasi dalam penelitian ini adalah sebanyak 112 orang perawat. Teknik pengambilan sampel yaitu menggunakan simple random sampling. Pada teknik ini setiap anggota atau unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stres kerja berdasarkan beban kerja perawat di ruang rawat inap jiwa RSKD Provinsi Sulawesi Selatan memiliki beban kerja ringan dengan tingkat stres kerja yang tergolong ringan sebanyak 27 perawat (30,7%), rutinitas kerja yang tidak monoton dengan tingkat stres kerja yang tergolong ringan sebanyak 18 perawat (20,5%), lingkungan kerja yang baik dengan tingkat stres kerja yang tergolong ringan sebanyak 23 perawat (26,1%), hubungan interpersonal yang buruk dengan tingkat stres kerja yang tergolong sedang sebanyak 23 perawat (26,1%), dan peran dalam organisasi yang tidak sesuai, dengan tingkat stres kerja yang tergolong sebanyak 20 perawat (22,7%). Diharapkan bagi perawat mempu menyesuaikan diri dengan beban kerja yang harus dikerjakan dengan kemampuan dan kapasitas kerja, meningkatkan lagi upaya untuk mencegah stress kerja dimana dapat dilakukan melalui refresing pribadi, mempertahankan suasana lingkungan kerja yang kondusif, optimalisasi sarana dan prasarana sesuai kebutuhan, meningkatkan kualitas komunikasi dengan atasan dengan memanfaatkan pertemuan-pertemuan rutin, dan diharapakan agar perawat yang bekerja di tempatkan sesuai dengan pendidikan, peminatan dan pribadinya.