Hubungan Nilai Cbr Laboratorium Dan Dcp Pada Tanah Dasar

  • Dedes Parrangan Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Indonesia Paulus
  • Irwan Lie Keng Wong Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Indonesia Paulus
  • Ika Apriyani Program Studi Teknik Sipil Universitas Kristen Indonesia Paulus
Keywords: CBR Laboratorium, DCP (Dynamic Cone Penetrometer), Tanah Dasar

Abstract

Abstrak

Dalam setiap aspek perkembangan tanah selalu memiliki peranan penting. Tanah menjalankan perannya dalam bidang konstruksi sebagai salah satu komponen dan tempat berdirinya suatu konstruksi. Untuk mengetahui daya dukung tanah dasar, salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan melakukan uji CBR (California Bearing Ratio). Walaupun pengujian CBR dapat dilakukan di laboratorium, namun pada saat proses pengambilan contoh tanah di lapangan sering menemui beberapa kendala terkait kondisi wilayah, jarak antara lokasi dengan laboratorium, keterbatasan transportasi dan ketersediaan alat pengujian. Oleh karena itu diperlukan pengujian alternatif untuk mendapatkan nilai CBR secara cepat dan efisien di lapangan. Salah satu alternatifnya adalah dengan menggunakan alat DCP (Dynamic Cone Penetrometer). Maka dari hasil analisa dari 10 titik pada ruas Moncongloe Bulu, Kecamatan Moncongloe Bulu, Kelurahan Moncongloe Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan. Berdasarkan metode AASHTO tanah tersebut diklasifikasikan dalam jenis tanah A-7-5 dan A-7-6 tanah berlempung, Dari hubungan CBR Laboratorium dan CBR Lapangan didapatkan  persamaan  y = 0,0024x + 1,4247 dan memiliki koefisien korelasi (r) = 0,064573 maka dapat disimpulkan hubungan antara nilai CBR Laboratorium dan nilai CBR Lapangan memiliki Hubungan Langsung Positif Lemah. dan koefisien determinasi (R²) = 0,0042 menunjukkan akurasi model tidak baik, ini  menjukkan bahwa nilai CBR Laboratorium tidak ada hubungan yang signifikan dengan CBR lapangan dikarenakan perendaman tanah selama 4 hari.

Abstract

In every aspect of land development always has an important role. Land performs its role in the field of construction as one of the components and as a place for a construction to stand. To find out the bearing capacity of subgrade, one of the methods that can be used is to do a CBR (California Bearing Ratio) test. Although CBR testing can be carried out in the laboratory, during the process of taking soil samples in the field, it often encounters several difficulties related to regional conditions, the distance between the location and the laboratory, transportation limitations and the availability of testing equipment. Therefore, alternative testing is needed to get CBR values ​​quickly and efficiently in the field. One alternative is to use a DCP (Dynamic Cone Penetrometer) tool. So from the results of an analysis of 10 points on the Moncongloe Bulu segment, Moncongloe Bulu District, Moncongloe Village, Maros Regency, South Sulawesi. Based on the AASHTO method, the soil is classified into soil types A-7-5 and A-7-6 clay soil. From the relationship between CBR Laboratory and CBR Field, the equation is y = 0.0024x + 1.4247 and has a correlation coefficient (r) = 0 .064573, it can be concluded that the relationship between Laboratory CBR values ​​and Field CBR values ​​has a Weak Positive Direct Relationship. and the coefficient of determination (R²) = 0.0042 indicates poor model accuracy, this indicates that the laboratory CBR value has no significant relationship with field CBR due to soil soaking for 4 days.

Published
2024-09-23