TEKNIK PENGELOLAAN INDUK UDANG VANAME (Litopenaeus Vannamei Bonne) DI PT ESAPUTLII PRAKARSA UTAMA, BARRU, SULAWESI SELATAN

  • Ici Dian Atikah Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
  • Hartinah Hartinah Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
  • Wahidah Wahidah Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene Kepulauan
Keywords: udang vaname, Litopenaeus vannamei, induk

Abstract

Akuakultur merupakan sub sektor perikanan yang cukup produktif saat ini dan terus berkembang. Salah satu komoditas akuakultur yang menjanjikan saat ini adalah udang vaname (Litopenaeus vannamei Bonne). Peningkatan produksi udang vaname perlu didukung dengan pengetahuan tentang teknik pengelolaan induk udang vaname. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan penguasaan teknik pengelolaan induk udang vaname di Esaputlli Prakarsa Utama Barru. Metode yang dilakukan untuk mempercepat kematangan gonad induk udang dilakukan ablasi mata dan pemberian pakan yang mengandung protein tinggi (cacing laut, Nereis sp.). Hasil pemantauan Tingkat Kematangan Gonad (TKG) induk betina (selama 30 hari) diketahui bahwa induk udang vaname mencapai TKG 3. Persentase fekunditas induk udang vaname dipengaruhi oleh ukuran tubuh induk, diameter telur, dan tingkat kematangan gonad. Rata-rata tingkat penetasan telur induk udang vaname adalah 85%, rata-rata jumlah naupli yang dihasilkan 8.062.500 ekor. Hasil pengukuran kualitas air menunjukkan kisaran yang layak bagi udang vaname, yaitu: suhu 27-280C, salinitas 34 ppt, pH 7.9-8.1 dan oksigen terlarut (Dissolved Oxygen, DO) 4.5-5.8 ppm.

Published
2018-07-31