Interaksi Keluarga Dalam Merawat Pasien Tb Paru Dewasa Di Wilayah Kerja Puskesmas Kaluku Bodoa Kota Makaassar
Abstract
Lebih dari dua miliar penduduk (sekitar sepertiga penduduk dunia) diduga terinfeksi Mycobacterium tuberculosis. Salah satu penyebabnya adalah banyak pasien yang menerima self-administrated pengobatan tidak patuh. WHO telah merekomendasikan strategi Directly Observed Treatment, Shourtcourse chemoteraphy (DOTS) untuk pengendalian TB dengan melibatkan “Pengawas Minum Obat” (PMO), Adanya kejadian Tuberculosis memberikan pengalaman tersendiri terhadap anggota keluarga yang salah satu anggota keluarganya merupakan penderita TB paru, sehingga menimbulkan dampak adanya kecemasan bagi keluarga serta adanya persepsi bahwa penyakit TB paru ini akan menular.
Tujuan penelitian ini adalah untuk menggali informasi lebih dalam mengenai peran pengawas minum obat dengan adanya pengalaman anggota keluarga dalam merawat pasien TB paru. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologi dilakukan dengan menggunakan tehnik wawancara mendalam kepada keluarga pasien TB dan pengawas minum obat di wilayah kerja PKM. Kaluku Bodoa. Hasil yang diharapkan adalah adanya gambaran mengenai pengalaman keluarga pasien TB paru dengan peran pengawas minum obat terhadap interaksi dengan penderita TB.